Klasifikasi Invertebrata
hewan memiliki karakter atau menunjukkan ciri sebagai berikut.
- Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.
- Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
- Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan,yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
- Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan
tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, animalia (dunia hewan) digolongkan berdasarkan struktur tubuhnya. Ada empat ciri struktur tubuh yang menggambarkan perkembangan dunia hewan secara filogenetik , yaitu ada atau tidak adanya jaringan sejati, simetri tubuh (radial,diploblastik atau bilateral triploblastik), ada atau tidak adanya rongga tubuh (selom), dan tipe selom (selom dari kumpulan sel atau selom dari pipa saluran pencernaan).
Secara anatomis dan embriologis, hewan-hewan anggota dari suatu filum menunjukkan kombinasi ciri tubuh yang berbeda dengan anggota filum yang lain. Misalnya, ciri-ciri dasar susunan tubuh Arthropoda yang memiliki kaki beruas, kerangka tubuh diluar (eksoskeleton), dan tubuhnya bersegmen (beruas), contohnya kepiting, laba-laba dan serangga.
baiklah, saya akan menjelaskan klasifikasi kingdm animalia,,, check this out.... ^_^
Kingdom animalia di bagi atas 2 kriteria/ kategori umum yaitu bertulang belakang (Vertebrata) dan tidak bertulang belakang (Invertebrata).
Klasifikasi Invertebrata
Invertebrata atau sering disebut juga
avertebrata diartikan sebagai binatang-binatang yang tidak bertulang
belakang. Binatang-binatang yang masuk dalam kelompok ini mempunyai
variasi yang sangat luas tanpa memperhatikan ukuran, bentuk, ciri-ciri
morfologi dan hubungan phylogenetisnya. Sehingga contoh-contoh hewan
seperti cacing, belalang, sponge, koral, kepiting, bintang laut, satu
sama lain tidak mempunyai kesamaan struktur yang spesifik, tetapi
meskipun demikian semuanya termasuk invertebrata.
Invertebrata
mencakup sekitar 95 % dari seluruh hewan yang masih hidup. Dengan
jumlah yang sangat banyak tentunya keragamannya juga sangat tinggi.
Ukurannya mulai dari yang kecil (mikroskopis) contohnya beberapa jenis
vermes sampai yang berukuran besar (makroskopis) contohnya pada Phyllum
Mollusca dari classis Cephalopoda misalnya yang mempunyai ukuran sangat
besar yaitu cumi-cumi raksasa (Architeuthis) terdapat di Atlantik utara
dengan panjang total 16,5 meter. Keragaman invertebrata juga dapat kita
temukan pada bentuk tubuh, simetri tubuh dan tingkatan organisasi tubuh.
Jumlah Invertebrata saat ini sekitar 33 filum. diantara ke 33 filum tersebut dikelompkan kedala 2 kelompok filum mayor dan filum minor.
pembagian ini berdasarkan atas :
- jumlah species dan individu
- partisipasi atau keikutsertaan / kepentingan dalam komunitas
Invertebrata Filum Mayor diantaranya : (8 anggota)
- Porifera
- Cnidaria
- Platyhelminthes
- Nematoda
- Annelida
- Mollusca
- Artropoda
- Echinodermata
•Ctenophora •Placozoa •Monoblastozoa •Rhombozoa
•Orthnectida •Nemertea •Gnathostomulida •Rotifera
•Gastrotricha •Kinorhyncha •Nemathomorpha •Priapula
•Acanthochepala •Cycliophora •Entoprocta •Loricifera
•Echivra •Sipuncula •Tardigrada •Onychopora
•Brachiophda •Ectoprocta •Phornida •Chaetognata
Berdasarkan kepentingan dalam komunitas, Rotifera dan
Bryozoa tidak dapat dimasukan ke dalam filum mayor. Suatu Phyllum
dimasukan dalam filum mayor jika phyllum tersebut merupakan mayoritas di
dalam suatu komunitas binatang. Dan suatu phylum dimasukan dalam filum minor jika kebanyakan anggota Phylumnya hanya merupakan bagian / fraksi
kecil dari komunitas binatang.
Dengan
demikian berdasarkan kombinasi 2 dasar pengelompokan di atas maka hanya 8 filum + protozoa yang dianggap sebagai filum mayor. . Filum
mayor ini dapat dibagi lagi menjadi Invertebrata rendah dan Invertebrata
tinggi berdasarkan beberapa perbedaan karakter dari kedua kelompok
tersebut. Ciri-ciri atau karakter pembeda tersebut antara lain dilihat
dari ukuran tubuh (kecil/besar), Organ tubuh (sederhana/kompleks),
simetri tubuh (radial, biradial, tidak bersimetri/asimetri dan
bilateral), Struktur embryo pada fase gastrula, ada
tidaknya coelom, Sistem otot, Peredaran darah, letak mulut dan anus.
Atas dasar perbedaan ciri-ciri tersebut maka, Porifera, Cnidaria,
Platyhelminthes dan Nematoda dianggap sebagai Invertebrata rendah,
sedangkan Annelida, Arthropoda, Mollusca dan Echinodermata dianggap
sebagai invertebrata tinggi.
NOTE : dalam pembahasan Invertebrata, Protozoa ikut dibahas tetapi bukan sebagai bagian dari Kingdom Animalia , tetapi Kingdom Protista.
A. Filum Porifera (hewan berpori)
Diperkirakan terdapat ± 9000 spesies spons, sebagian besar hidup di laut, hanya sekitar 100 spesies yang hidup di air tawar. Mirip suatu kantung yang berpori atau berlubang (Porifera berarti mengandung pori). Spons tidak memiliki saraf atau otot, tetapi masing-masing sel dapat mengindera dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
Tubuh dilapisi koansit berflagel. Pembuahan silang terjadi antara dua spons. Spons memiliki daya regenerasi yang besar. Dengan cara ini spons dapat menggantikan bagian-bagian tubuhnya yang hilang.
Porifera di bagi atas 3 kelas berdasarkan spikula / rangka penyusun :
1) Calcarea, spikula dari zat kapur, contohnya Scypha, Grantia,
Sycon, Clathrina, dan Leucoselonia.
2) Demospongia, spikula dari silikat atau spongin, contohnya
Euspongia dan Demospongia.
3) Hexactinellida, spikula dari bahan silikat, contohnya
Pheronema, Euplectella, dan Hexactinella.
Sycon, Clathrina, dan Leucoselonia.
2) Demospongia, spikula dari silikat atau spongin, contohnya
Euspongia dan Demospongia.
3) Hexactinellida, spikula dari bahan silikat, contohnya
Pheronema, Euplectella, dan Hexactinella.
B. filum Cnidaria (hewan berpenyengat)
Hewan Cnidaria tubuhnya sederhana dan tidak memilikimesoderm, yaitu hydra, ubur-ubur, anemone laut dan karang. filum ini adalah pembaharuan dari filum Coelenterata (hewan berongga / Berusus). kata Coelenterata tidak sesuai dengan karakteristik khusus dari anggota filum tersebut, karena filum ini hanya tersusun atas jaringan belum berupa Organ.
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum penyengat". Kemampuan menyengat cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka.
karakteristik Cnidaria:
1. Knidosit, sel untuk menangkap mangsa dan membela diri.
2. tubuh terdiri atas Mesoglea,
3. memiliki dua bentuk tubuh dasar: medusa yang berenang dan polip yang sesil
4. mulut dan anus menyatu yang disebut Manus
5. rongga tubuh untuk mencerna dan bernapas.
*dulu, cnidaria di kelompokan dengan ctenopora dalam filum coelenterata, akan tetapi setelah lebih disadari perbedaan mereka menyebabkan mereka ditempatkan pada filum yang terpisah.
Cnidaria terdiri atas 4 kelas utama berdasarkan dominasi bentuk tubuh , yaitu :
1. Anthozoa yang sesil terdiri dari anemon laut, koral, dan pena laut
2. Scyphozoa (ubur-ubur),
3. Cubozoa (ubur-ubur kotak)
4. Hydrozoa yang ketiganya perenang
5. Staurozoa baru-baru ini diakui sebagai satu kelas ersendiri dan bukan bagian kelompok Scyphozoa, dan ada perdebatan tentang apakah Myxozoa dan Polypodiozoa merupakan cnidaria atau lebih dekat pada bilateria (hewan yang lebih kompleks).
C. Filum Platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan menjadi filum lain :
karakteristik :
1. tubuh pipih dorsventral,
2. tidak bersegmen
3. sensitif terhadap cahaya
4. sebagian parasit di tubuh manusia
5. triploblastik aselmata
6. sistem pencernaan : Gastrvaskuler(peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus)
7. tidak memiliki anus, pembuangan zat sisa lewat mulut.
8. reproduksi seksual dengan perkawinan silang, aseksual dengan membelah diri.
9.hermaprodit.
Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu :
- Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria.
- Kelas Trematoda memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma
- Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T. Sagita Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer
D. Filum Nematoda (Cacing Gilig)
Diperkirakan terdapat sekitar 90.000 spesies diantaranya parasit .Nematoda (dari bahasa Yunani νῆμα (nema): "benang" + -ώδη -ode "seperti") adalah sebuah filum. Disebut juga Nemathelminthes.filum ini merupakan salah satu filum yang beranggotakan terbanyak (sekitar 80.000 spesies, 15.000 diantaranya merupakan parasit). Contohnya adalah cacing tambang, cacing kremi, dan cacing perut.
E. Filum Annelida
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin-cincin kecil, gelang-gelang atau ruas-ruas, dan oidus yang berarti bentuk. Oleh sebab itu, Annelida juga dikenal sebagai cacing gelang. Cacing tanah sebagai anggota Annelida dapat digunakan untuk memberi gambaran struktur umum dari filum ini. Tubuh cacing tanah memiliki selom bersepta (bersekat), tetapi saluran pencernaan, pembuluh saraf dan tali saraf memanjang menembus septa itu. Sistem pencernaan terdiri atas: faring, esophagus, tembolok,empedal, dan usus halus. Filum Annelida dibagi dalam tiga kelas, yaitu:
- Kelas Polychaeta (cacing palolo), memiliki parapodia
- Kelas Clitellata
- Kelas Myzostomida
- Kelas Archiannelida
- Kelas Oligochaeta (cacing tanah), tidak memiliki parapodia
- Kelas Hirudinea (lintah),tidak memiliki setae
Beberapa contoh kelas Oligochaeta yang penting adalah Pheretima (cacing tanah) yang mampu menghancurkan sampah dan membantu proses sirkulasi bahan organik di tanah serta sebagai makanan sumber protein bagi ternak. Contoh lainnya adalah Perichaeta (cacing hutan), Tubifex (cacing air), Lumbricus rubellus yang banyak diternakkan orang karena berkhasiat untuk mengobati penyakit tifus, ekstraknya sebagai minuman kesehatan dan bahan kosmetik.
Kelas Polychaeta, misalnya Nereis vireus (kelabang laut), Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele (cacing palolo) merupakan cacing yang menghuni lautan.
Hirudinea merupakan kelas dari Annelida yang mampu menghasilkan zat hirudin, semacam bahan kimia yang mencegah coagulasi atau pembekuan darah, contohnya Hirudo medicinalis, Haemodipsa javanica.
F. Filum Mollusca
Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat.
Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).
karakteristik :
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat.
Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).
karakteristik :
- tubuh tidak bersegmen
- simetri bilateral
- Tubuh Mollusca
terdiri atas tiga bagian : Kaki berotot, yang digunakan untuk pergerakan, Massa visceral, yang mengandung organ-organ internal. dan Mantel, berfungsi melindungi massa visceral dan mensekresikan bahan pembuat cangkang. - Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
- Polyplacophora (chiton)
- Gastropoda (keong, bekicot)
- Bivalvia (remis, kerang hijau, tiram)
- Cephalopoda (cumi-cumi, gurita,Nautilus berongga)
- pelecypoda
G.Filum Arthropoda
Artropoda adalahFilum yang paling besar dalam kingdom Animalia dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan,
dan hewan sejenis lainnya. Artropoda biasa ditemukan di laut, air
tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis
dan parasit. Kata Artropoda berasal dari bahasa Yunani ἄρθρον árthron, "ruas, buku, atau segmen", dan πούς pous (podos), "kaki", yang jika disatukan berarti "kaki berbuku-buku"). Artropoda juga dikenal dengan nama hewan berbuku-buku.
karakteristik :
- tubuh bersegmen (berpasangan)
- simetri bilateral
- eksoskeleton berkitin
- kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus,
- sistem sirkulasi terbuka,
- terbagi atas kepala (caput), dada (thorax), dan badan belakang atau perut (abdomen). Beberapa diantaranya memiliki kepala dan dada yang menyatu (cephalothorax).
- Triploblastik Coelomata,
- darah tidak memiliki haemoglobin (Hb), tetapi zat haemocinin sehingga tidak berwarna merah. Darah berfungsi mengedarkan makanan dan hasil metabolisme. Sistem respirasi sesuai habitatnya, yaitu insang (hidupnya di air), paru – paru (hidupnya di darat), dan paru – paru buku (hidupnya di darat). Sistem syarafnya berupa tangga tali, yaitu berupa simpul syaraf otak (ganglion otak) yang bercabang dua kearah perut dan ekor.
Artropoda umumnya diklasifikasikan dalam lima upafilum, yang salah satunya telah punah :
- Arachnoidea (Hewan Kalantara lainabah – labah)
Ciri ciri : Habitat di darat, tempat lembab, ada yang bersifat parasit / predator. Susunan tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen. Pada Cephalothorax terdapat sepasang Pedipalpus, yaitu kaki yang bercakar dan berfungsi untuk memegang mangsa. Sepasang Kalisera (Kaki berupa gunting/catut) berfungsi untuk melumpuhkan mangsa, 4 pasang kaki untuk jalan (sering dikelompokkan hewan berkaki 8 / oktapoda), dan 4 pasang mata tunggal (asselus).
- Chelicerata meliputi laba-laba, tungau, kalajengking, dan organisme lain yang terkait. Karakteristik mereka adalah memiliki kalisera, yaitu tambahan di atas/di depan mulut. Kalisera pada kalajengking tampak seperti cakar kecil yang digunakan untuk makan, tetapi kalisera pada laba-laba telah berkembang menjadi taring yang menyuntikkan racun.
- Myriapoda meliputi kaki seribu, lipan, dan kerabatnya. Mereka memiliki banyak segmen tubuh, setiap segmen memiliki satu atau dua pasang kaki. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan hexapoda.
- Crustasea umumnya adalah hewan air (kecuali kutu kayu) dan karakteristiknya adalah memiliki tambahan biramous. Termasuk dalam Crustacea adalah lobster, kepiting, teritip, udang, dan banyak lainnya.
- Hexapoda meliputi serangga dan tiga ordo kecil hewan mirip serangga dengan enam kaki toraks. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan myriapoda, dalam sebuah kelompok yang dinamakan Uniramia, meskipun bukti genetik lebih cenderung mendukung pengelompokan yang lebih dekat antara hexapoda dan crustace.
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies
yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah.
Yang khas pada filum ini adalah struktur pembuluh air (water vascular system), yaitu suatu jaringan hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran, disebut kaki tabung yang berfungsi untuk lokomosi (pergerakan), makan dan pertukaran gas..
pembagian kelas nya yaitu :
- Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri
- Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.
- Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
- Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
- Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.
- Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.
Referensi :
Cambell et all, 2003
mantulll :)
BalasHapus